Selasa, 26 Mei 2009
PERANG BAYANGAN
Kemana kau lempar tangan
Biar mudah kucekal segera
Tapi tak tampak oleh senja
Di sana jingga masih ada
Mendung menyingkir, membaur dalam pekat
Kita semakin tak terlihat, atau tak melihat?
Hanya dengus ego membantah
Mentah dalam serapah
Saat malam mendenguskan bayang
Kita kian pekat
Tak tau mana tangan mana pedang
Jadi biarlah tersayat
(Ada sesal mengenal kecewa...karenanya sesal mengenalmu
Sekian lama detikku terpaku di medan peperangan penuh ranjau yang kau tanam
kecewa membiarkanmu datang
Jadi siapa salah sekarang?)
Senin, 25 Mei 2009
Memori Terakhir
Kosong itu apa yang kurasakan tentangmu
Nyaris tak ada sepercik tersisa
Lalu aku mati dalam karma, menebus sisa-sisa dosa
Kau tak pernah tahu
Aku dalam lamunan malam menerawang memorimu
Aku hantu kehausan
Aku arwah kelelahan
Kering aliran sungai yang kau tunjukkan, dulu
Dan banjir itu telah lewat, lenyap
Sama sepertimu, hanya tinggal puing-puing menari dalam bimbang
Ragaku entah sukmaku memelas bergelantungan
Dalam dosa
Nyaris kulupa air mukamu
Di depanku kau larut dalam duka
Nyaris tak ada sepercik tersisa
Lalu aku mati dalam karma, menebus sisa-sisa dosa
Kau tak pernah tahu
Aku dalam lamunan malam menerawang memorimu
Aku hantu kehausan
Aku arwah kelelahan
Kering aliran sungai yang kau tunjukkan, dulu
Dan banjir itu telah lewat, lenyap
Sama sepertimu, hanya tinggal puing-puing menari dalam bimbang
Ragaku entah sukmaku memelas bergelantungan
Dalam dosa
Nyaris kulupa air mukamu
Di depanku kau larut dalam duka
Langganan:
Postingan (Atom)